AD
AD
  • Aliansi ekonomi BRICS memajukan upaya de-dolarisasi dengan secara aktif mengejar pembentukan sistem keuangan terpadu pada tahun 2024.
  • Inisiatif “BRICS Bridge” yang diusulkan berupaya mengintegrasikan sistem mata uang digital dan platform pengiriman pesan keuangan negara-negara anggota.

Pada tahun 2024, aliansi ekonomi BRICS secara aktif bekerja untuk membangun sistem keuangan terpadu untuk memfasilitasi perdagangan di dalam blok tersebut tanpa ketergantungan pada dolar AS. Inisiatif ini disoroti oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov selama diskusi mengenai keketuaan Rusia sebagai ketua kolektif tahun ini.

Selama beberapa bulan terakhir, blok ini semakin merangkul adopsi aset digital sebagai bagian dari strateginya untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam transaksi sepihak. Pengembangan sistem pembayaran terpadu dipandang sebagai langkah maju yang signifikan dalam mencapai tujuan ini.

Pada tahun 2023, aliansi ekonomi BRICS memulai dua inisiatif penting: ekspansi dan de-dolarisasi, yang keduanya ditampilkan secara mencolok pada KTT Tahunan tahun sebelumnya. Aliansi ini menyambut lima negara baru ke dalam keanggotaannya sembari menegaskan kembali komitmennya untuk mempromosikan mata uang lokal dalam perdagangan internasional.

Namun, inisiatif-inisiatif ini masih jauh dari selesai, karena blok ini terus mengejar pertumbuhan di kedua area tersebut. Sejalan dengan upaya de-dolarisasi, BRICS saat ini sedang berupaya membangun sistem keuangan terpadu pada tahun 2024 untuk memfasilitasi perdagangan yang tidak bergantung pada dolar AS.

Inisiatif ini dipandang sebagai komponen penting dari keketuaan Rusia dalam aliansi ini tahun ini, menurut laporan Crypto News Flash.

Ketika ditanyai tentang prioritas keuangan Rusia selama menjadi ketua, Wakil Menteri Luar Negeri Ryabkov mengindikasikan bahwa beberapa opsi sedang dieksplorasi. Di antara opsi-opsi ini, pengembangan platform untuk menyatukan sistem keuangan anggota BRICS tampaknya mulai menarik perhatian.

BRICS: Menghubungkan Mata Uang Digital dan Sistem Pesan Keuangan

Dalam apa yang disebut oleh Wakil Menteri Luar Negeri Ryabkov sebagai “BRICS Bridge”, rencana sedang disusun untuk mengintegrasikan sistem mata uang digital bank-bank sentral di negara-negara BRICS. Inisiatif ini juga bertujuan untuk menghubungkan sistem pengiriman pesan keuangan nasional sebagai bagian dari tujuan yang lebih luas.

Selain itu, Ryabkov menyoroti pertemuan tatap muka baru-baru ini di awal tahun ini, yang mengindikasikan kemajuan yang signifikan dalam mengintegrasikan proyek ini ke dalam rencana kerja sama negara-negara BRICS secara keseluruhan.

Upaya yang diusulkan ini memiliki kepentingan strategis bagi BRICS, terutama dalam upayanya menuju de-dolarisasi. Sebuah sistem keuangan terpadu yang memfasilitasi opsi mata uang digital akan sangat memperkuat upaya ini, yang berpotensi meningkatkan tekanan pada dolar AS. Perlu dicatat bahwa AS sebelumnya telah menyatakan niatnya untuk tidak memperkenalkan mata uang digital untuk mata uangnya.

Meskipun demikian, hambatan tetap ada. Perluasan keanggotaan BRICS dapat menimbulkan tantangan koordinasi tambahan. Namun, hal ini juga dapat mengurangi dampak sanksi ekonomi dan mempercepat multipolarisasi sistem moneter global.

Bhushan adalah penggemar FinTech dengan bakat yang kuat untuk memahami pasar keuangan. Ketertarikannya pada ekonomi dan keuangan telah membawanya untuk menjelajahi pasar Teknologi Blockchain dan Cryptocurrency yang sedang berkembang. Dia memegang gelar Sarjana Teknologi di bidang Teknik Elektro, Elektronika, dan Komunikasi. Dia terus terlibat dalam proses pembelajaran dan tetap termotivasi dengan berbagi pengetahuan yang diperolehnya. Di waktu luangnya, ia senang membaca novel fiksi thriller dan sesekali mengeksplorasi keterampilan kulinernya.

Exit mobile version