- Setelah kontrol mata uang dihapus, volume perdagangan stablecoin di Argentina melonjak di bursa lokal seperti Lemon.
- Langkah deregulasi Argentina memicu lonjakan minat terhadap stablecoin di tengah akses dolar yang lebih terbuka.
Pasar stablecoin di Argentina mendadak menggeliat setelah Menteri Ekonomi Luis Caputo menghapus kontrol mata uang yang selama ini membatasi akses terhadap dolar AS. Langkah ini langsung memicu lonjakan aktivitas di bursa kripto lokal seperti Lemon, yang melaporkan volume perdagangan melonjak hingga dua kali lipat hanya dalam waktu singkat.
Respons pasar ini tak bisa dilepaskan dari realita di lapangan: ketika akses terhadap mata uang asing dibuka, masyarakat justru berbondong-bondong mencari perlindungan lewat aset digital.
JUST IN: ARGENTINE STABLECOIN MARKETS SURGE AFTER ECONOMY MINISTER LUIS CAPUTO ENDS CURRENCY CONTROLS.
TRADING VOLUMES ON LOCAL EXCHANGES LIKE LEMON JUMP 100%.
Source: @Cointelegraph pic.twitter.com/WevEbs9Fw0
— Mario Nawfal’s Roundtable (@RoundtableSpace) April 14, 2025
Masuknya Coinbase dan Lonjakan Minat Publik
Lebih lanjut lagi, suasana kripto di Argentina juga makin panas sejak Coinbase mendapat lampu hijau dari regulator lokal untuk beroperasi di negara tersebut.
Bayangkan, platform global sekelas itu sekarang bisa langsung melayani warga Argentina—yang selama ini dikenal punya ketertarikan tinggi terhadap aset digital karena inflasi yang tak kunjung reda. Jadi tidak heran kalau pasar stablecoin seperti USDT dan USDC jadi incaran.
Bukan cuma itu, pemerintah Argentina sendiri tampaknya mulai menata ulang pendekatannya terhadap teknologi blockchain. Pada 14 April, Komisi Nasional Sekuritas Argentina (CNV) mengumumkan peluncuran kerangka kerja tokenisasi aset.
Dengan ini, aset-aset seperti obligasi atau saham bisa direpresentasikan dalam bentuk digital. Kalau kamu seorang investor yang dulu terbiasa dengan instrumen tradisional, sekarang bisa mengaksesnya lewat blockchain. Praktis dan bisa dibilang jauh lebih transparan.
Namun demikian, bukan berarti segalanya berjalan mulus. Masih ada awan gelap yang menggantung. CNF sebelumnya melaporkan bahwa Presiden Javier Milei tengah disorot karena skandal token LIBRA yang diklaim menipu sekitar 40.000 investor.
Investigasi telah dimulai, bahkan Menteri Ekonomi dan Menteri Kehakiman dijadwalkan memberikan kesaksian di Kongres pada 22 April. Jadi, di balik euforia aset digital, ada krisis politik yang diam-diam terus membesar.
Argentina Longgarkan Kontrol, Stablecoin Makin Dilirik
Di sisi lain, langkah-langkah reformasi ekonomi ini tampaknya tidak berdiri sendiri. Pada 12 April, Argentina berhasil mengamankan pendanaan sebesar US$42 miliar dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan beberapa lembaga keuangan internasional lainnya.
Kucuran dana ini didapat setelah Argentina mencabut hampir semua bentuk kontrol mata uang. Meski kesepakatan ini lebih banyak menyasar sektor makroekonomi, dampaknya terasa juga di pasar kripto. Akses terhadap dolar semakin longgar, dan itu artinya stablecoin bisa makin diterima masyarakat umum.
Coba bayangkan kalau kamu tinggal di Buenos Aires dan menyadari bahwa peso makin hari makin susah dipercaya. Pilihannya jadi sederhana: tunggu nilai uangmu tergerus, atau ubah asetmu ke dalam bentuk digital yang nilainya lebih stabil. Dan sekarang, dengan kendala hukum yang mulai dilonggarkan, akses terhadap stablecoin pun terbuka lebar.
Apakah ini akan menjadi titik balik adopsi kripto di Argentina? Masih terlalu dini untuk memastikan. Tapi yang jelas, kombinasi antara kebijakan pemerintah, keterbukaan regulator, serta tekanan ekonomi yang terus berlangsung, telah membuat pasar aset digital di Argentina lebih hidup dari sebelumnya.