- Pemegang saham Meta mendorong Mark Zuckerberg untuk mengeksplorasi Bitcoin sebagai aset cadangan untuk ketahanan finansial.
- Adopsi Bitcoin korporat tumbuh karena perusahaan seperti Tesla dan MicroStrategy menunjukkan potensinya untuk lindung nilai inflasi dan inovasi.
Topik mengenai apakah Mark Zuckerberg akan mengubah Meta menjadi MicroStrategy berikutnya telah memicu perdebatan sengit. Kini Meta, raksasa teknologi senilai US$1,5 triliun, berada di bawah tekanan lebih besar karena para pemegang saham mendesaknya untuk mempertimbangkan Bitcoin sebagai aset cadangan.
Menurut video Simply Bitcoin, diskusi ini terjadi sejalan dengan tren yang lebih besar di mana perusahaan-perusahaan besar seperti Microsoft, Amazon, dan Tesla akhir-akhir ini mengalami ekspektasi yang sama. Salah satu contoh yang mencolok datang dari MicroStrategy, yang telah berkembang menjadi mercusuar untuk penerimaan Bitcoin. Namun, apakah Meta akan mengikutinya?
Mengapa Bitcoin Menjadi Penting bagi Perbendaharaan Perusahaan?
Dunia korporat semakin menyadari potensi Bitcoin yang tak tertandingi sebagai aset cadangan treasuri. Sementara keputusan berani MicroStrategy untuk berkomitmen dalam jumlah besar pada Bitcoin telah membuat sahamnya menjadi salah satu saham dengan kinerja terbaik di tahun 2024, perusahaan seperti Tesla dan SpaceX sudah memiliki Bitcoin.
Dorongan untuk merangkul Bitcoin semakin kuat karena perusahaan publik semakin diawasi oleh pemiliknya. Dengan cadangan kas sebesar US$72 miliar, Meta disarankan untuk menginvestasikan sebagian uangnya ke dalam Bitcoin untuk membantu mengimbangi inflasi.
Sebuah wadah pemikir konservatif mengklaim bahwa kenaikan Bitcoin sebesar 124% pada tahun 2024 menunjukkan nilainya sebagai lindung nilai inflasi dan alternatif yang lebih baik untuk aset yang lebih tradisional seperti Treasuri.
Namun, kekhawatiran tentang volatilitas telah membuat bisnis seperti Microsoft dan Amazon mundur. Namun, ketika lebih banyak data menunjukkan manfaat jangka panjang Bitcoin, ketidakpastian ini akan segera hilang.
Mark Zuckerberg dan Bitcoin: Babak Baru untuk Meta?
Hubungan Mark Zuckerberg dengan mata uang kripto selalu menarik. Mulai dari menyebut kambingnya “Bitcoin” dan “Max”, yang tampaknya mengacu pada para maksimalis Bitcoin, hingga memulai proyek kripto Libra yang ditakdirkan gagal di tahun 2019, interaksinya dengan aset digital menunjukkan kecenderungan kreatif.
Namun, masa lalu Zuckerberg yang penuh dengan keraguan menimbulkan keraguan apakah Meta akan sepenuhnya merangkul Bitcoin.
Sekarang menuntut perubahan, para pemegang saham Meta mengutip kesuksesan MicroStrategy yang luar biasa. Menekankan kemampuannya untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan melakukan lindung nilai terhadap daya beli uang fiat yang semakin berkurang, CEO MicroStrategy, Michael Saylor, telah menjadi advokat yang semakin terkenal untuk adopsi Bitcoin perusahaan.
Jika Meta bergabung dengan kampanye ini, ini akan mengindikasikan perubahan dramatis dalam kebijakan perbendaharaan perusahaan.
Bangkitnya Aset Digital dalam Keuangan Perusahaan
Bahkan jika Meta tidak mengambil tindakan saat ini, fakta bahwa dialog semacam itu sedang berlangsung menandakan perubahan yang signifikan untuk Bitcoin. Awalnya dianggap sebagai teknologi pinggiran, BTC telah menjadi topik perdebatan keuangan perusahaan. Meningkatnya permintaan perusahaan untuk menerima Bitcoin menekankan kemampuannya untuk mengubah uang dunia.
Seiring dengan berkembangnya percakapan ini, pengaruh yang mungkin terjadi terhadap legitimasi Bitcoin dan penerimaan yang lebih umum sangatlah besar.
Jika perusahaan raksasa seperti Meta memasukkan Bitcoin ke dalam neraca keuangannya, hal ini dapat mendorong perusahaan-perusahaan yang lebih kecil untuk melakukan hal yang sama, sehingga memicu reaksi berantai global yang mempercepat penerimaan Bitcoin.