- Para analis mencatat bahwa penembusan harga Bitcoin di atas US$87.500 dapat menyebabkan kenaikan lebih lanjut menuju kisaran US$90.000-US$95.000.
- Kondisi ekonomi makro, perkembangan regulasi, dan minat institusional tetap sangat penting dalam membentuk lintasan jangka pendek Bitcoin.
Bitcoin (BTC) telah mengalami perjalanan rollercoaster selama lima minggu yang ditandai dengan fluktuasi harga yang luas yang mencerminkan volatilitas saat ini dalam ruang kripto.
Sejak pertengahan Februari, BTC diperdagangkan antara US$96.000 dan US$80.000, mencatat kenaikan harian dan koreksi tajam. Saat Bitcoin berusaha menemukan koridor harga yang stabil, para pelaku pasar tertarik pada pergerakan signifikan berikutnya.
Aktivitas Harga Bitcoin: 17 Februari – 24 Maret 2025
Pergerakan harga Bitcoin pada 17 Februari dimulai pada US$96.149, yang menjadi awal dari beberapa minggu yang liar. Pada 24 Februari, BTC mencapai level tertinggi dalam satu minggu di US$96.564, menandakan tekanan bullish sebentar sebelum berubah menjadi lebih buruk.
Ada koreksi harga yang patut dicatat pada tanggal 3 Maret, ketika Bitcoin turun menjadi US$86.210, turun 8,55% dari harga tertinggi baru-baru ini. Namun hampir seminggu kemudian, pada tanggal 6 Maret, BTC mengalami rebound yang kuat, naik menjadi US$92.741, membuktikan ketahanan aset tersebut.
Resesi berikutnya bahkan lebih brutal. Pada 9 Maret, harga BTC turun menjadi US$80.701, yang merupakan salah satu penurunan paling curam selama ini. Sementara pasar mencoba untuk stabil, Bitcoin berfluktuasi di sekitar US$83.969 pada 14 Maret. Periode konsolidasi ini terus berlanjut, dengan harga Bitcoin berakhir pada US$82.718 pada 18 Maret.
Kenaikan kecil terjadi pada tanggal 20 Maret, membawa harga sedikit lebih tinggi menjadi US$84.167. Bitcoin diperdagangkan pada US$86.921 pada 24 Maret, dengan harga terendah intraday US$84.115 dan tertinggi US$87.004.
Level Kunci Harga BTC & Prospek Pasar
Pergerakan harga Bitcoin baru-baru ini mengindikasikan kemungkinan upaya untuk membangun level support di area US$84.000 hingga US$87.000. Namun, volatilitas pasar yang terus menerus berarti bahwa perubahan harga yang besar tetap menjadi ancaman.
Para investor dan trader mengamati dengan seksama saat BTC menolak kehilangan level support yang krusial, tetapi juga memeriksa di mana resistensi dapat berkembang.

Jika harga Bitcoin berhasil menembus di atas US$87.500, Bitcoin mungkin akan menghadapi level resistance signifikan berikutnya di sekitar US$90.000, seperti yang telah dilaporkan sebelumnya. Penembusan di atas level ini dapat mempertahankan momentum bullish lebih lanjut, yang berpotensi mendorong BTC kembali ke zona US$95.000, harga yang belum pernah terlihat sejak pertengahan Februari.
Di sisi lain, jika level US$84.000 gagal bertahan sebagai level support, pergerakan lebih rendah dapat terjadi. Jika harga BTC turun di bawah level ini, harga dapat turun lebih rendah, berpotensi menguji support di area US$80.000 hingga US$82.000. Penembusan di bawah area kunci ini dapat menyebabkan koreksi jangka panjang.
Untuk konteks lebih lanjut, pergerakan harga Bitcoin dalam jangka pendek akan sangat ditentukan oleh kekuatan pasar di luar, seperti yang telah disebutkan dalam berita terakhir kami. Fundamental makroekonomi, berita regulasi, dan keterlibatan institusional akan mendorong pergerakan harga dalam waktu dekat.
Sementara itu, pasar tampaknya berbalik ke arah yang optimis karena minat terbuka BTC melonjak 10,07% menjadi US$57,37 miliar, menurut dataCoinglass.