- Bithumb akan merampungkan restrukturisasi besar pada 31 Juli 2025 untuk memisahkan bisnis non-perdagangan.
- Langkah ini dilakukan demi mempersiapkan IPO dan memperkuat struktur bisnis di tengah dinamika pasar kripto Korea Selatan.
Bithumb, salah satu bursa kripto terbesar di Korea Selatan, sedang bersiap melakukan langkah besar. Mereka akan merampungkan restrukturisasi perusahaan pada 31 Juli 2025. Tapi ini bukan sekadar ubah nama atau perampingan divisi.
Rencana ini mencakup pemisahan unit bisnis non-perdagangan menjadi entitas baru bernama “Bithumb A.” Tujuannya? Menjaga agar risiko bisnis yang satu nggak menular ke yang lain, sekaligus memperlancar jalan menuju IPO yang sudah ditunggu-tunggu di paruh kedua tahun ini.
Langkah ini terasa seperti gerakan bersih-bersih menjelang pesta besar. Bithumb Korea tetap fokus mengelola bursa utama, sementara unit-unit seperti Bithumb Holdings dan Bithumb Investment akan dikelola terpisah di bawah Bithumb A.
South Korean crypto exchange Bithumb has announced that it will complete a corporate restructuring on July 31, 2025, spinning off its non-exchange-related businesses into a new entity named “Bithumb A” to isolate potential risks and enhance operational efficiency. The…
— Wu Blockchain (@WuBlockchain) April 22, 2025
Perusahaan juga mengganti nama Bithumb Meta menjadi Bithumb Partners, yang akan menangani investasi jangka pendek—dari saham sampai obligasi. Coba bayangkan kalau kamu punya toko, lalu bagian katering dan logistik kamu pisahkan jadi perusahaan sendiri. Kalau suatu saat satu bisnis kena masalah, yang lain tetap aman.
Net profit Bithumb tahun lalu mencapai US$110 juta, melonjak 560% dari tahun sebelumnya. Nggak heran mereka percaya diri melangkah ke pasar saham. Bursa pencatatan masih dipertimbangkan, antara Korea Selatan atau Nasdaq. Tapi yang jelas, suara akhir ada di rapat pemegang saham pada 12 Juni nanti.
Korea Selatan Kian Serius dalam Dunia Kripto
Di sisi lain, lanskap kripto di Korea Selatan makin dinamis. CNF sebelumnya melaporkan bahwa sepertiga orang kaya di negara itu kini punya aset kripto, dengan rata-rata nilai mencapai 42 juta won per orang. Yang menarik, tren ini justru didorong oleh generasi muda yang jauh lebih aktif berinvestasi dibanding generasi sebelumnya.
Lebih lanjut lagi, token XRP dari Ripple kini memimpin pasar di Korea Selatan, bahkan mengalahkan Bitcoin di beberapa bursa utama seperti Upbit. Volume perdagangannya melampaui US$6 miliar per hari, menyumbang sepertiga dari total transaksi.
Diperkirakan 3,5 juta warga Korea Selatan memegang XRP. Angka ini memperlihatkan seberapa besar kepercayaan publik terhadap XRP, terutama di tengah ketidakpastian global.
Upaya Regulator dan Perubahan Arah Pasar
Namun demikian, pemerintah Korea Selatan juga tidak tinggal diam. Pada 14 April 2025, regulator setempat memerintahkan Apple untuk mencabut 14 aplikasi bursa asing yang belum terdaftar dari App Store lokal. Termasuk di antaranya adalah KuCoin dan MEXC.
Tujuannya bukan cuma soal aturan, tapi perlindungan investor. Aplikasi-aplikasi tersebut kini tak bisa lagi diunduh atau diperbarui, dan pengguna lama pun terancam kehilangan akses terhadap fitur keamanan serta layanan pelanggan.
Sementara itu, ada kabar yang cukup mengejutkan dari sisi regulasi. Awal April lalu, Korea Selatan mulai mengevaluasi kemungkinan membuka pasar kripto domestik untuk investor asing. Saat ini, aturan KYC dan kontrol modal cukup membatasi partisipasi global.
Tapi ada wacana pelonggaran, tentunya dengan catatan: standar kepatuhan tetap dijaga ketat. Kalau benar terealisasi, pasar kripto Korea bisa makin ramai dan kompetitif.
Rencana IPO Bithumb pun kini berada di tengah pusaran dinamika ini. Mereka harus menavigasi lanskap yang berubah cepat, sambil tetap menjaga momentum dari kinerja cemerlang tahun lalu.