- Grayscale resmi meluncurkan Decentralized AI Fund khusus untuk investor terakreditasi yang ingin menjajaki proyek AI dan blockchain.
- Dana ini menargetkan layanan chatbot, deteksi deepfake, serta infrastruktur seperti penyimpanan dan komputasi GPU berbasis blockchain.
Grayscale kembali bikin gebrakan. Setelah sebelumnya mengajukan permohonan ke SEC untuk meluncurkan ETF Avalanche yang akan terdaftar di Nasdaq, seperti yang kami laporkan, kini mereka meresmikan peluncuran produk anyar: Grayscale Decentralized AI Fund.
Bedanya, produk ini khusus ditujukan untuk investor terakreditasi yang ingin menjajaki proyek-proyek berbasis kecerdasan buatan terdesentralisasi yang berjalan di atas teknologi blockchain.
Dana ini resmi dibuka pada 21 April 2025 dan langsung menyita perhatian karena menargetkan proyek-proyek yang berada di persimpangan antara AI dan kripto. Bukan cuma soal tren, tapi juga soal arah masa depan.
Mulai dari layanan chatbot, alat pembuat gambar otomatis, hingga proyek infrastruktur seperti penyimpanan data terdesentralisasi dan komputasi GPU—semuanya masuk radar dana ini. Bahkan solusi untuk mengatasi deepfake dan misinformasi pun turut dipertimbangkan.
Grayscale Decentralized AI Fund is now open to eligible accredited investors. Get diversified exposure to the intersection of AI and crypto with fund holdings: $NEAR $TAO $RENDER $FIL $GRT $LPT.
Now open to eligible accredited investors.
See important disclosures or speak to a… pic.twitter.com/ZEtf17EDJd
— Grayscale (@Grayscale) April 21, 2025
Dari Bitcoin hingga AI: Grayscale Tancap Gas
Kalau kita lihat ke belakang, Grayscale memang lagi tancap gas di berbagai lini. Hanya sebulan lalu, mereka bersama BlackRock, Fidelity, dan Ark Invest borong hampir 4.300 BTC senilai sekitar US$381,3 juta lewat ETF Bitcoin. Itu arus masuk terbesar sejak Januari 2025.
Di sisi lain, mereka juga menambahkan Dogecoin dan Pyth Network ke daftar aset trust tunggalnya, menjadikannya total 40 aset yang kini dipertimbangkan. Coba bayangkan, Dogecoin yang dulunya cuma dianggap guyonan, sekarang masuk portofolio karena dianggap alat pembayaran sah. Sementara PYTH mencerminkan kebutuhan layanan oracle yang makin meningkat.
Lebih lanjut lagi, Grayscale mengumumkan dalam rekap Q1 2025 bahwa mereka sudah merilis tiga produk baru dan sedang mengajukan sebelas produk tambahan.
Mereka juga menyebutkan bahwa kini mereka adalah penyedia ETP Ethereum terbesar dan penyedia ETP Bitcoin terbesar kedua di AS berdasarkan nilai dana kelolaan. Aktivitas mereka juga nggak main-main: 14 konferensi industri, 12 laporan riset. Bisa dibilang, mereka bukan cuma aktif, tapi agresif.
AI dan Blockchain: Duo Masa Depan?
Dana AI baru dari Grayscale ini punya komposisi menarik. Bittensor (TAO) jadi andalan utama dengan alokasi sekitar 27%, disusul NEAR Protocol, Render, Filecoin, The Graph, dan Livepeer.
Semua nama ini punya satu benang merah: mereka beroperasi di wilayah yang menggabungkan komputasi, penyimpanan, dan distribusi informasi secara terdesentralisasi. Tujuan akhirnya? Membangun ekosistem AI yang lebih transparan dan bisa diakses luas.
Namun demikian, ini bukan sekadar tren sesaat. Kepala Produk dan Riset Grayscale, Rayhaneh Sharif-Askary, menyebut bahwa AI berbasis blockchain adalah bentuk baru dari transparansi dan pemerataan akses teknologi.
Intinya, mereka melihat potensi untuk mengatasi berbagai risiko AI terpusat yang sekarang mulai jadi perhatian banyak pihak. Dan menariknya, semua ini kini bisa diakses lewat satu jalur investasi yang disiapkan khusus.
Apakah ini bakal jadi jalur baru menuju masa depan investasi kripto? Mungkin belum ada jawaban pasti. Tapi kalau melihat jejak langkah Grayscale sejauh ini, arah mereka jelas: menjembatani teknologi frontier dengan pasar investasi yang makin haus akan alternatif. Jadi ya, siapa tahu langkah ini justru membuka pintu baru bagi dunia kripto dan AI sekaligus.