- Beberapa komisaris SEC mendukung sandbox kripto agar bursa bisa uji fitur tanpa harus tunggu regulasi penuh.
- Ada kekhawatiran bahwa sandbox justru bisa picu risiko sistemik jika tanpa pengawasan ketat.
Beberapa pejabat tinggi di Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) mulai melunak terhadap dunia kripto.
Dalam forum kedua yang membahas aset digital, beberapa komisaris menyatakan dukungannya terhadap pembentukan regulatory sandbox, sebuah ruang khusus bagi bursa kripto untuk menguji berbagai fitur perdagangan aset digital seperti tokenisasi sekuritas tanpa harus menunggu regulasi penuh diberlakukan. Tujuannya cukup jelas: memberikan ruang bernafas bagi inovasi, tapi tetap di bawah pengawasan.
Several U.S. SEC commissioners expressed support during the agency’s second digital assets roundtable for establishing a regulatory sandbox that would allow crypto exchanges to experiment with innovations such as tokenized securities trading before formal regulations are…
— Wu Blockchain (@WuBlockchain) April 11, 2025
SEC Mulai Lunak, Tapi Tidak Semua Kompak
Bisa dibilang, ini semacam “kotak percobaan”—tapi bukan dalam arti yang main-main. Coba bayangkan kalau perusahaan seperti Coinbase atau Uniswap bisa menguji fitur baru tanpa langsung terhantam pelanggaran aturan? Di sinilah SEC mencoba sedikit fleksibel.
Mark Uyeda, salah satu pejabat SEC, bahkan menyebut bahwa kerangka ini bisa dibuat bersyarat dan sementara. Ia mengundang para pelaku industri untuk menyampaikan masukan soal bagian mana dari regulasi yang sebaiknya diberi kelonggaran.
Namun demikian, tidak semua pejabat SEC sepakat. Caroline Crenshaw, komisaris lainnya, justru memperingatkan soal risiko jika bursa kripto terlalu bebas menggabungkan layanan perdagangan dan kustodi tanpa pengawasan ketat. Menurutnya, potensi gangguan sistemik tak bisa diabaikan begitu saja.
Suasana forum yang bertajuk “Between a Block and a Hard Place: Tailoring Regulation for Crypto Trading” tersebut pun cukup hangat. Di situ hadir perwakilan dari Coinbase, Uniswap, dan bahkan New York Stock Exchange.
Mereka berdiskusi tentang bagaimana aturan yang ada sekarang belum sepenuhnya cocok dengan karakter unik teknologi blockchain. Mulai dari soal pelaporan, pengawasan aset digital, sampai regulasi khusus untuk bursa terdesentralisasi atau DEX, semua dibedah.
Langkah ini juga tak bisa dilepaskan dari pergeseran kebijakan di bawah pemerintahan Donald Trump. Belum lama ini, ia menandatangani undang-undang yang mencabut aturan Internal Revenue Service (IRS) terkait kewajiban platform DeFi melaporkan data pajak pengguna.
Banyak pihak di industri kripto yang menyambutnya dengan lega karena aturan lama dianggap terlalu memberatkan dan tidak realistis. Apalagi, banyak platform DeFi memang tidak punya struktur perusahaan layaknya lembaga keuangan tradisional.
Dukungan terhadap adopsi kripto pun makin kentara di sejumlah negara bagian. Di sisi lain, CNF sebelumnya melaporkan bahwa New York makin terbuka terhadap kripto lewat pengajuan RUU Assembly Bill 7788.
RUU ini memungkinkan masyarakat membayar pajak, denda, dan kewajiban lainnya dengan Bitcoin, Ethereum, atau aset digital lain. Pemerintah negara bagian ingin mengambil peran lebih aktif tanpa harus terus menunggu arah dari pemerintah pusat.
Antara Perlindungan Konsumen dan Ruang Inovasi
Tapi tidak semua tanggapan positif. Jaksa Agung Negara Bagian New York, misalnya, mengangkat kekhawatiran tentang risiko integrasi aset kripto ke dalam rencana pensiun.
Ia mendorong Kongres AS untuk segera menerbitkan regulasi federal yang lebih tegas dan terperinci, supaya perlindungan terhadap konsumen tetap terjaga. Menurutnya, terlalu banyak kebebasan justru berisiko membuat para penabung menanggung beban yang mereka sendiri belum tentu pahami.
Bukan cuma soal keamanan dan kepatuhan, tapi juga bagaimana aturan itu bisa mengikuti perkembangan zaman. Regulatory sandbox ini, kalau benar dijalankan, bisa menjadi jembatan antara kebutuhan regulator dan kecepatan inovasi teknologi. Apakah akan berhasil? Belum tentu. Tapi setidaknya, pendekatan ini membuka jalan baru yang tidak melulu kaku dan mengekang.