- Dewan Hong Kong Asia Holdings menyetujui perluasan investasi Bitcoin, meningkatkan total kepemilikan mereka menjadi 8,88 BTC dengan menggunakan dana internal.
- Pemerintah Hong Kong meluncurkan peta jalan baru untuk memperkuat posisinya sebagai pusat aset virtual global dengan peraturan dan layanan keuangan yang ditingkatkan.
Rencana Hong Kong Asia Holdings untuk memperluas cadangan Bitcoin-nya telah menarik minat pasar. Setelah awalnya menunjukkan kenaikan tak terduga pada harga sahamnya setelah akuisisi pertamanya, perusahaan ini baru saja diberi wewenang untuk membeli lebih banyak Bitcoin.
Di balik tindakan berani ini, pemerintah Hong Kong secara bersamaan mengembangkan rencana baru untuk mengubah kota ini menjadi pusat aset virtual di seluruh dunia.
💥BREAKING:
Hong Kong Asia Holdings just got approval to buy more Bitcoin for its balance sheet!
ASIA IS BULLISH ON #BITCOIN 🚀 pic.twitter.com/1otVu0SEE2
— Crypto Rover (@rovercrc) February 23, 2025
Memperluas Kepemilikan Bitcoin dengan Langkah Strategis
Dewan direksi Hong Kong Asia Holdings akhirnya menyetujui peningkatan investasi Bitcoin. Dengan menggunakan dana internal senilai HK$5,9369 juta, perusahaan tersebut baru-baru ini membeli sekitar 7,88 BTC. Total kepemilikan Bitcoin mereka sekarang mencapai 8,89 koin berkat transaksi ini; biaya rata-rata per Bitcoin adalah sekitar HK$756.200.
Awalnya, akuisisi pertama satu Bitcoin pada 16 Februari langsung menaikkan harga saham perusahaan sekitar 93%. Dalam beberapa hari, wajar jika para pelaku pasar mengamati dengan seksama fase selanjutnya dengan penuh semangat.
Namun, pilihan untuk terus mengakumulasi Bitcoin bukan hanya tentang investasi biasa. Hal ini menggarisbawahi tren yang sedang berkembang di Hong Kong, di mana para pelaku bisnis mulai melihat aset digital sebagai komponen dari rencana keuangan jangka panjang mereka.
Hong Kong Siap Menjadi Pusat Aset Virtual Global
Di sisi lain, pemerintah Hong Kong tidak hanya berdiam diri. Menurut CNF, kota ini telah mempresentasikan peta jalan baru untuk membantunya tetap menjadi pusat aset virtual di seluruh dunia. Fase ini mencakup beberapa aspek, termasuk layanan staking, aturan perizinan yang lebih ketat, dan menumbuhkan lingkungan perdagangan digital.
Di bawah pendekatan ini, Hong Kong bermaksud untuk mengembangkan layanan perdagangan derivatif, OTC (over-the-counter), penyimpanan aset digital, dan pembiayaan aset kripto. Menarik likuiditas global tambahan dan meyakinkan investor institusional bahwa Hong Kong adalah lokasi yang aman dan dapat diandalkan untuk investasi digital mereka jelas merupakan tujuan utama.
Tindakan ini juga sesuai dengan keingintahuan bisnis lokal yang terus meningkat terhadap Bitcoin dan mata uang kripto lainnya. Lebih banyak perusahaan dapat mengikuti jejak Hong Kong Asia Holdings dengan aturan yang lebih baik dan dukungan pemerintah.
Menyeimbangkan Inovasi dan Regulasi dalam Aset Digital
Mengenai aturan aset digital, pemerintah Hong Kong dikenal cukup proaktif. Tampak siap untuk menantang pusat aset digital lainnya seperti Singapura dan Dubai, kota ini tampaknya siap dengan agenda baru termasuk spektrum layanan keuangan berbasis kripto.
Sementara itu, mengatur perubahan juga memberikan kesulitan tersendiri. Tidak semua pelaku pasar dapat bereaksi secepat pembatasan yang semakin ketat. Kriteria baru mungkin membuat beberapa perusahaan kewalahan, terutama mereka yang terbiasa beroperasi di lingkungan yang lebih bebas.
Namun, bagi perusahaan besar seperti Hong Kong Asia Holdings, undang-undang ini mungkin akan sangat bermanfaat. Lebih banyak institusi dapat bergabung dengan pasar jika lebih banyak aturan yang membantu menurunkan risiko ketidakpastian.
Dengan semakin banyaknya perusahaan yang mulai membeli Bitcoin, kita bertanya-tanya apakah hal ini akan berkembang menjadi tren baru di Hong Kong. Jika pemerintah berhasil mengubah kota ini menjadi pusat aset virtual, kita dapat melihat peningkatan perusahaan publik, termasuk Bitcoin, di neraca keuangan mereka.